Headlines News :
Home » » Membedah Akar Musik Penyembah Setan ( Paganisme Di Balik Perkembangan Musik Dunia ) - Tamat

Membedah Akar Musik Penyembah Setan ( Paganisme Di Balik Perkembangan Musik Dunia ) - Tamat

Written By ASEP KUMIS on Sabtu, 02 Juli 2011 | 7/02/2011 11:00:00 AM




Eksperimen Dimulai

Dua hari sebelum jadwal konser dimulai, 50,000 anak telah telah tiba di Woodstock. Obat bius dengan segera mulai diedarkan. Banyak orang membawa bayi mereka dan, sebagaimana dikatakan Roberts, bahkan mereka "drugged". Robert menulis bahwa sebuah danau yang dekat dengan lokasi, "anak kecil berenang telanjang, ganja dihisap dan mendengarkan musik."

Sebuah poll dilakukan di festival tersebut oleh the New York Times dan hasilnya menunjukkan 99% yang hadir menghisap ganja. Wakil sherif setempat sepenuhnya kewalahan, dilaporkan bahwa tidak ada yang ditangkap karena menggunakan obat bius. The New York Times tanggal 17 Agustus mengutip seorang wakil sherif," Jika kita melakukan penangkapan, tidak cukup sel di penjara Sullivan atau di tiga desa lainnya untuk menahan mereka."

Penggunaan ganja bukanyang terburuk. Mengikuti perancangan asli MK-Ultra proyek, mendistribusikan LSD secara massal adalah yang berikutnya, kebanyakan dicampur dalam LSD-laced Coca Cola, sebagaimana sudah dilakukan oleh Kesey Pranksters lima tahun sebelumnya. Robert secara berkelakar menghubungkan yang berikut ini, "seorang polisi terutama sekali yang abrasif .... memegang LSD-spiked Coke sementara mengatur lalu lintas. Lama setelah itu macet, polisi tersebut masih memberi tanda untuk terus maju, meskipun semua mobil tidak bisa bergerak. Akhirnya ia pun dibawa pergi oleh petugas lainnya.

Tiga hari berikutnya, hampir setengah juta orang anak muda yang sudah tiba mendapatkan obat bius dan musik rock secara berkesinambungan. Oleh karena hujan lebat, mereka terpaksa untuk berkubang di dalam lumpur setinggi lutut. Tidak ada tempat perlindungan, dan samasekali tidak ada jalan keluar. Mobil mereka diparkir di tempat yang lebih dari delapan mil jauhnya. Rosenman menulis bahwa mereka adalah kunci daripada "Eksperimen Woodstock" dan "menjaga musisi kita tampil siang malam 24 jam ... untuk membuat anak-anak tercengang ..."

Dalam 24 jam pertama, lebih dari 300 anak dilaporkan kepada otoritas medis, terserang sakit. Diagnosisnya: mereka memakai LSD trips "tidak baik". Korban berikutnya berjumlah ribuan. Pada tanggal 17 Agustus, the New York Times melaporkan: "Malam ini, seorang panitia festival memperingatkan dari atas panggung bahwa 'acid yang dibuat dengan buruk' (istilah untuk LSD) sedang diedarkan. Dia mengatakan: 'Anda tidak sedang mengambil racun Acid. Itu hanya 'acid yang dibuat dengan buruk' . Anda tidak akan meninggal .... Jadi, jika Anda berpikir telah mengambil racun, Anda tidak. Tetapi jika anda merasa cemas, ambil saja setengah tablet.'

Saran untuk "memakan setengah tablet" kepada hampir 500,000 orang disampaikan oleh agen MK-Ultra, Wavy Gravy.

Dengan meningkatnya keadaan darurat medis, permintaan bantuan disampaikan kepada personil keadaan darurat medis New York City . Lebih dari 50 dokter dan perawat didatangkan ke tempat konser. Pada akhir Woodstock, dilaporkan sebanyak 5,000 kasus medis.

Altamont: Pembuatan Snuff Film

"Festival" terakhir rock terbesar tahun 1960-an diselenggarakan di Altamont racetrack, diluar San Francisco. Musisi yang ditampilkan adalah the Rolling Stones, yang saat itu berada di tingkat teratas dalam dunia musik rock, karena the Beatles pecah dan bubar. Usul untuk menyelenggarakan konser datang dari agen MK-Ultra Ken Kesey.

Pada waktu konser berlangsung, penonton terpancing ke dalam luapan perasaan yang berlebihan sewaktu secara terbuka menyampaikan pujian kepada Setan. Hasilnya adalah benar-benar sebuah pesta pora aliran Setan. Berakhir dengan merengut nyawa empat orang, lusinan lainnya dipukuli dan terluka. Mick Jagger, pemimpin penyanyi the Rolling Stones, memerankan diri sebagai Lucifer. Penampilan the Rolling Stones di Altamont menandai dimulainya konser "heavy-metal" dewasa ini.

Lebih dari 400,000 orang menghadiri konser Altamont yang jauh lebih sedikit persiapannya dibandingkan dengan konser Woodstock. Makanan dan air hampir tak tersedia. Tetapi banyak sekali obat bius ditemukan. Seperti Woodstock, konser akan menjadi wahana untuk eksperimentasi massa terhadap obat bius, terutama LSD. Pengarang Tony Sanchez menggambarkan pemandangan orang-orang yang berkumpul di Altamont:

"Pada dinihari terdapat lebih dari seperempat juta orang berdesak-desakan, dan suasananya menjadi lebih kacau. Terdapat banyak Acid buruk (LSD-DP) di sekitarnya, dan orang berhamburan ke luar ke segala jurusan. Semua orang kesal menunggu untuk melewati waktu yang lama sebelum konser musik dimulai -- Rumput Meksiko, anggur Kalifornia yang murah, amphetamines ..." (Tony Sanchez, Up and Down With the Rolling Stones, p.195)

"Pada tengah hari hakekatnya semua orang sudah "tripping" ... Seorang pria hampir mati karena mencoba untuk terbang dari sebuah jembatan tol -- peristiwa lainnya, seorang anak muda menjerit meminta tolong karena jatuh masuk ke dalam kanal yang dalam. The stoned-out freaks looked on bemused as he sank beneath the surface. Tak seorangpun tampak pasti apakah mengalami hal yang sebenarnya ataukah halusinasi. Itu tidak berarti lagi bagaimanapun juga, dia sudah mati. Di tempat lain dokter disibukkan oleh wanita yang histeris karena melahirkan bayi prematurnya" (Tony Sanchez, Up and Down With the Rolling Stones, p.195)

Pendaratan ke Neraka masih terus berlanjut. Geng motor Hell Angels bertindak sebagai petugas keamanan untuk konser. Pembayaran sebenarnya untuk mereka adalah menjual obat bius. The Hell Angels, sebuah gerombolan penjahat terdiri dari perampok, pemerkosa dan pembunuh, dikenal sebagai pengendali dan penjual obat bius di seluruh wilayah West Coast.

Ketika festival dibuka, orang yang sudah berkerumun jumlahnya hampir setengah juta orang menantikan lebih dari satu setengah jam untuk melihat penampilan the Stones. Penggunaan spesial efek penerangan hanya diizinkan senja hari saja, akhirnya kelompok the Rolling Stones tampil di panggung. Mick Jagger, pemimpinnya berpakaian mantel pendek tanpa lengan dari bahan satin, yang bercahaya merah di bawah cahaya lampu. Jagger menirukan Lucifer.

Pengarang Sanchez selanjutnya menggambarkan apa yang dia sebut sebagai "Ritus Setan" yang direncanakan sebelumnya. Sewaktu The Rolling Stones mulai menyanyikan lagu, "dengan cara aneh beberapa orang anak membuka pakaian mereka dan merayap ke panggung seolah-olah sebuah altar tinggi, disana mereka menawarkan diri sebagai korban untuk the boots and cues Angles. Semakin mereka dipukuli dan semakin berdarah, mereka semakin terdorong, seolah-olah ada kekuatan gaib, untuk menawarkan diri mereka sebagai pengorbanan manusia kepada agen Setan ini." (Tony Sanchez, Up and Down WIth the Rolling Stones, p.199)

Seorang kulit hitam bernama Meredith Hunter berdiri di depan panggung diantara penonton dengan pacarnya, pemburu akan segera memilihnya untuk pengorbanan manusia.

The Stones baru saja mengeluarkan lagu baru dengan judul "Simpati untuk Setan. - "Sympathy for the Devil." Lagu tersebut dengan cepat menjadi rekaman nomor satu di Amerika. Lagu tersebut dimulai oleh Mick Jagger yang memperkenalkan dirinya sebagai Lucifer. Begitu ia mulai menyanyikan lagu itu di Altamont, keseluruhan pendengar berdiri dan menari-nari dengan luapan perasaan yang berlebihan dan liar.

Sanchez menggambarkan apa yang terjadi berikutnya, "Seorang Angels seperti seekor beruang buas besar berukuran enam kaki menghampiri Meredith dan menjambak rambutnya dengan keras dalam suatu usaha memanas-manasi supaya berkelahi. ... Perkelahian terjadi, lima orang Angels datang membantu temannya, sementara Meredith mencoba untuk melarikan diri melalui kerumunan orang. Salah seorang Angel menangkapnya dan menghujamkan pisaunya di punggung si hitam. Pisau gagal menembus dengan dalam, Meredith menyadari bahwa ia sedang memperjuangkan hidupnya. Dia mengeluarkan sebuah senapan dan langsung diarahkan ke dada Angel ... Angels yang berada di depannya nampak seperti sekumpulan serigala buas. Salah seorang diantaranya merampas senapan dari tangannya, dan yang lain menghujamkan pisau berkali-kali ke mukanya dengan gilanya kemudian ke punggungnya sampai roboh."

"Ketika Angels sudah selesai menganiaya Hunter, beberapa orang mencoba datang untuk memberikan bantuannya, namun seorang Angel menghalanginya tanpa bergerak. `Jangan sentuh dia,' dia mengatakannya dengan penuh ancaman. `Bagaimanapun dia akan meninggal, biarkan saja dia meninggal.'"(Tony Sanchez, Up and Down WIth the Rolling Stones, pp. 201,202)

Adalah tidak terbukti Meredith mempunyai sebuah senapan. Kemudian dilakukan penagkapan. Namun tidak seorangpun didakwa karena tidak ada orang yang berani menjadi saksi karena takut pembalasan dari Angels.

Meskipun terjadi pembunuhan berdarah, konser the Rolling Stones terus dilanjutkan dengan menyanyikan lagu "Sympathy for the Devil.". Semua personel the Rolling Stones mengamati dari panggung ketika Meredith Hunter dibunuh di depan mereka. Selain itu, secara luar biasa, keseluruhan kejadian pembunuhan itu secara profesional dibuat filmnya oleh kru film yang disewa untuk membuat film konser. Segera sesudah itu film diedarkan ke seluruh negara bagian dengan judul diambil dari lagu the Rolling Stones, "Gimme Shelter."

Apakah pembunuhan sudah direncanakan sebelumnya oleh para pengikut Setan?. Dalam bukunya, The Ultimate Evil, pengarang Maury Terry mengatakan bagaimana para pemuja Setan mengedarkan film pengorbanan manusia diantara mereka. Film-film seperti ini disebut "snuff film." Terry menghubungkan kejadian yang menimpa Hunter dengan pembunuhan yang terjadi kepada tujuh orang anak Sam di New York City yang filmnya benar-benar dibuat dari sebuah van yang parkir di sekitarnya. Film tersebut kemudian dibeli oleh seorang pengikut Setan yang kaya. "Gimme Shelter," yang menjadi box office hit, masih dapat dibeli atau disewa dewasa ini dengan hanya beberapa dolar saja di video rental di dekat rumah Anda.

Dibelakang "Heavy-Metal" Rock


Tahun yang sama dengan Altamont, yaitu tahun 1969 menandai awal mula karier Setan Ozzy Osbourne. Osbourne membentuk 'band' Black Sabbath. Kelompok ini memodelkan bandnya kepada the Rolling Stones. Lima belas tahun kemudian akan bersaksi dengan maraknya penampilan-penampilan drugged-out rock muda, seperti Osbourne, masing-masing bersaing untuk mendapatkan "uang yang besar" dan kontrak rekaman bersamanya. Ukuran-ukuran kunci dari mereka yang akan "melakukan hal itu" adalah kemampuan mereka untuk melukiskan dekadensi dan setan. Inilah yang disebut dengan kelompok-kelompok "heavy metal".

Pada tahun 1985, surat kabar New Solidarity, yang saat itu sudah diperintahkan untuk di tutup oleh pemerintah federal, melakukan wawancara dengan Hezekiah Ben Aaron, kemudian dengan anggota jajaran ketiga Gereja Setan. Ben Aaron saat ini menjadi seorang Kristen yang taat. Dalam wawancara, Aaron mengungkapkan bahwa Gerejanya yang memulai kelompok "heavy metal" rock seprti Black Sabbath, Blue Oyster Cult, Ozzy Osbourne, dan banyak yang lainnya. Gereja Setan selanjutnya dipimpin oleh imam kepala, Anton LaVey. Banyak laporan bahwa LaVey, mantan seorang pemain sirkus penjinak singa, dan ia hanya sekedar orang yang dikedepankan, imam kepala sebenarnya adalah Kenneth Anger, yang sebelumnya merekrut the Rolling Stones masuk ke dalam okult.

Berikut adalah sebuah kutipan dari wawancara tersebut: "Saya pada waktu itu bekerja di Gereja ... Dalam Gereja juga ada pebisnis untuk Apple, (perusahaan yang didirikan oleh the Beatles), Warner Brothers, dan perusahaan rekaman lainnya. Seseorang akan datang kepada saya dan mengatakan, `Saya mempunyai tape rekaman, dan saya ingin Anda untuk memeriksanya. Saya bermaksud mencari, bila Anda tertarik unruk mensponsori sebuah kelompok Rock .' Saya mengatakan `Baiklah, Saya akan memeriksanya.' Beberapa hari kemudian Ben Aaron akan menilpon balik dan menyiapkan pertemuan lain. Dia melanjutkan, `Saya akan berikan Anda sebesar US $100,000, namun Anda tidak perlu menandatangani apapun. Apa yang Anda tidak akan mengetahuinya adalah bahwa semua kegiatan Anda akan direkam, difoto atau divideo. Bila Anda gagal melaksanakan kelompok musik rock Anda, Anda harus mengembalikannya dengan sesuatu yang benar-benar buruk. Kadang-kadang lebih dari 60% dari dolar yang telah Anda terima."

Wawancara Aaron dilanjutkan: "kita akan membawa Anda kesebuah toko, kita sediakan pakaian termasuk amplifier. Semuanya Anda bayar dengan uang yang telah kami berikan kepada Anda. Kami menyiapkan kelompok Anda untuk sebuah tour musik. Kami menetapkan semua ini dengan ikatan. We book you"

Aaron kemudian menjelaskan bahwa jika kelompok musik rock tidak melakukan seperti yang diperintahkan untuk mengumpulkan uang atau berlaku "aturan" lain. Aturan-aturan lain itu mungkin dimasukan kedalam daftar lusinan bintang rock yang dilaporkan mati "bunuh diri". " Dunia penjahat obat bius Mafia mempunyai banyak cara untuk melenyapkan orang-orang yang tidak mau membayar. Beberapa pembaca mungkin masih ingat pernyataan seorang persinel the Beatles, John Lennon yang disampaikannya kepada internasional press pada tahun 1966:

"Christianity will go. It will go. It will vanish and shrink. I needn't argue about that. I'm right and I will be proved right. We are more popular than Jesus now."

Dengan penuh harapan, John Lenon akan terbukti salah.

Catatan: John Lennon dibunuh oleh Mark David Chapman, salah seorang penggemarnya, pada tanggal 8 Desember, 1980.

Oleh : Donald Phau


sumber
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Copas 4 Islam - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template