Headlines News :
Home » » manfaat Siwak Vs racun pasta Fluorida

manfaat Siwak Vs racun pasta Fluorida

Written By ASEP KUMIS on Selasa, 27 September 2011 | 9/27/2011 03:06:00 AM

Dibawah ini saya akan menyuguhkan beberapa kutipan tentang kasus-kasus yang terkait dengan “racun dalam pasta”(toxic-toothpaste). Khususnya fluorida.
  • Formalin dalam Pasta
- TEMPO Interaktif, Depok: Lembaga Konsumen Jakarta menemukan sejumlah produk pasta gigi, sabun dan sampo buatan dalam negeri yang beredar di masyarakat mengandung formalin. Produk itu antara lain pasta gigi merek pepsodent dan formula, sabun cair merek lifebuoy, sampo merek lifebuoy, clear dan sunsilk. Rincian produk yang mengandung formalin temuan Lembaga Konsumen Jakarta adalah pepsodent (herbal, whitening dengan perlite, pencegah gigi berlubang), formula (aksi putih sparking whitening, limited idol edition).
  • Fluorida dalam pasta
- Jerry D. Gray dalam Bukunya Dosa-dosa media Amerika, juga mengulas mengenai kebohongan Media dalam dunia kesehatan, khususnya mengenai Fluoride ini.
 “Fluorida Yang terkandung dalam pasta gigi untuk jangka waktu panjang membahayakan kesehatan. Tapi, selama 50 tahun lebih, pemerintah dan media AS menganjurkan Fluorida sebagai sarana yang aman dan efektif untuk mencegah gigi berlubang”
“ namun Fluorida sebenarnya bukanlah unsur bermanfaat seperti yang dianjurkan media.”- Jerry D. grey.-
-          Inilah kutipan, beberapa pendapat dari para pakar mengenai fluoride yang saya kutip dari buku “Dosa-dosa media Amerika“

  • Dr. Charles Gordon Heyd, mantan pimpinan American Medical Association.
“ saya tertarik dengan prospek penggunaan air sebagi sarana obat-obatan. Fluorida adalah racun korosif yang akan menimbulkan efek serius dalam jangka panjang. Upaya penggunaan air semacam ini harus dilarang.”
  • Prof. Albert Schartz PhD
“ Fluoridasi adalah kekacauan terbesar yang pernah dilakukan dan yang lebih banyak melibatkan orang dibandingkan kekacauan lain”
  • Robert Carlton, Ph.D., mantan ilmuwan As yang berkerja di EPA
“fluoridasi adalah kasus kekacauan ilmiah terbesar abad ini,”
  • UNICEF
Dalam laporan tahun 1999, UNICEF mengeluhkan bahwa sebenrnya sejumlah pemerintah tertentu cukup tahu bahwa fluoride cukup beracun. “pemerintah-pemerintah tertentu cukup tahu betapa fluorida itu beracun, terutama bagi anak-anak karena tubuh mereka menyerap fluoride lebih banyak dibandingkan orang dewasa” tegas laporan tersebut.
  • Para Ilmuwan EPA( Environmental Protection Agency).
Di wasshington telah mendeklarasikan segala alasan untuk percaya dengan fakta semakin banyaknya penderita sindrom sambungan pangkal tangan dan nyeri seperti radang sendi diakibatkan fluoridasi massa air minum.
Kebohongan kepada dunia yang dilakuan media adalah fakta bukan teori! Inilah fakta-fakta yang tidak diliput oleh media. Mengenai penyakit-penyakit yang disebabkan oleh Fluorida, saya masih mengutipnya dari buku yang sama:
  • Pada 9 juli 1998, Manchester guardian melaporkan berita tentang air yang terkontaminasi Fluoride di india tengah. Air itu berasal dari pengeboran sumur yang dilakukan tahun 1980-an namun tidak di uji dulu. Air tersebut mengakibatkan puluhan juta orang menderita Artritis parah sehingga di golongkan sebagai musibah nasional.

  • Belgia menjadi Negara pertama yang melarang suplemen fluoride. Tablet fluoride cair, dan permen karet fluoride yang selama bertahun-tahun di promosikan sebagai pemutih gigi akan ditarik dari pasar. Pasalnya, unsur ini beracun dan berisiko besar terhadap kesehatan pisik dan psikologis. Keputusan ini diambil oleh menteri kesehatan umum.

  • Fluoride mengurangi kapasitas inteligensi manusia, terutama pada anak yang sejak dini telah keracunan fluoride. Level IQ mereka lebih rendah dibandingkan anak-anak yang tidak terpapar fluoride pada segala kelompok umur yang didaftar.

  •  Andreas Schuld dari Vancouver, BC Canada. Mengatakan  “Fluorida sangat beracun terhadap liver” ujarnya lagi “fluoride dalam liver akan mengacaukan metabolisme hormone tiroid, berasosiasi dengan sejumlah penyakit seperti penyakit otot, jantung dll.”

Fluoridasi adalah misi terselubung Qabalis/masonik melemahkan intelejensi bangsa goyim , sebelum lebih sadis lagi untuk membantai mereka yaitu, kita(non-talmudists). Mereka memasarkan fluoride terutama yang terkandung dalam pasta gigi, di negara-negara asia khususnya Indonesia tanpa mencantumkan label keterangan yang biasa tertera pada pemasaran eropa. Label tersebut ialah tertulis sebagai berikut:
“Awas: jauhkan dari jangkauan anak di bawah 6 tahun.
Jika pasta gigi tertelan lebih banyak dari yang biasa digunakan untuk menyikat gigi,
Carilah bantuan profesional
atau segera hubungi pusat pengendalian masalah keracunan.”
Banyak fakta-fakta yang ditutup-tutupi, para ilmuwan pemerintah dipaksa mengubah temuan mereka dan menggambarkan fluoride dengan bahasa yang lebih nyaman kepada masyarakat. Mengapa sekian tahun lamanya, kebohongan seperti ini dapat bertahan dan terkemas rapi, serapi kemasan menarik Pepsodent, Formula, Coolgate dan yang terbaru, Siwak-F(lho!). Ada apa dengan media dan badan kesehatan pemerintah kita, ada apa dengan Negara kita? Ya, apa lagi kalau bukan karena “pasar”, ini adalah konpirasi yang dimotori Uang! Persis Manifestasi sejarah pengkhianatan Judas atas kebenaran Isa A.s. Konspirasi Ular, konspirasi medis, ini konspirasi Iblis, buka mata ini fakta bukan teori kawan! Na'udzubillahi minzalik!
Gambar diatas adalah symbol Medis yang dipakai secara global di seluruh dunia, termasuk Negara kita. Dan symbol ular ini juga di gunakan oleh Brotherhood Of Snake sebagai icon konspirasi mereka.Ular dalam mistis kuno dan neo-pagan Illuminasi-Freemasonry memiliki arti penting, ia terhubung dengan Baphomet, Sang Lucifer.
“We know that large amounts of money can cause anyone, 
even a health professional, to "sell their soul" to the devil”.
(Karena saya tumbuh diasuh emosi, maka sudahi saja segala penjelasan, saya tidak lagi percaya teori!)
Perbandingan antara kimia pada Siwak dan racun Fluorida dalam pasta.
Sebelum mengetahui manfaat siwak mari kita mengenal zat kimia yang terkandung dalam siwak. Telah terbukti berdasarkan penelitian dan penyelidikan  kedokteran dan farmasi, bahwa siwak yang diambil dari pohon arok, kaya akan zat(senyawa) yang mensucikan, membersihkan, melindungi, mencegah pendarahan gusi, pembusukan dan pembunuh bakteri pada gigi.
-Telah beredar berita dalam surat kabar Ats-Saurah di bawah tema “ setelah masa 14 abad para ulama berhasil menyingkap faidah atau kegunaan siwak” dan setelah 14 abad Dokter Kens Kerril menjelaskan bahwa “siwak merngandung zat yang berfaidah untuk mencegah kerusakan gigi.(”Siwak dalam Pandangan Syariat dan Kedokteran”-Munirah Abdul Aziz At Turki-)
a)      Zat Kimia dalam Siwak
Hasil penelitian yang dilakukan seorang ahli farmasi, Sholahuddin Al-Hanafi dalam suatu penelitian pada makalahnya yang terkumpul pada fakultas farmasi universitas damsyiq, telah disimpulkan bahwa didalam siwak terdapat:


1.       Garam Mineral. Ada kalanya asli berada didalam tumbuhan atau berupa garam organik yang berubah bentuk dengan proses pembakaran dan kalsifikasi kepada garam yang tetap (berbentuk) pembakaran akan sempurna dengan pemanasan perasan anggur dalam tungku yang suhu panasnya tinggi sehingga zat organic akan hancur didalamnya kemudian akan berubah dan berpindah menjadi zat logam yang tidak terpengaruh oleh panas(tahan panas). Dan didalamnya terdapat beberapa zat dan senyawa yaitu: Sulfat, Kalor, Zat arang, Sodium, Sulfide, Kalsium, Fosfat, Zat besi dan hablur dengan prosentase 4% dari beratnya kayu yang kering.

2.       Essences  yaitu minyak yang memiliki bau yang segar warnanya merah yang diproses dengan menggunakan alcohol dan udara yang kadarnya kurang lebih 1% dari zat tersebut.


3.       Zat gula

a.       Cairan kanji dalam penelitian mikroskop terdapat kimia yang besar apabila di gabungkan satu tetes alcohol dengan bubuk siwak maka warnanya akan berubah menjadi biru dan begitu juga apabila kita gabungkan kedalama rendaman siwak pada air hangat.

b.      Zat getah pada lendir.

c.       Zat gula alami yang berbeda-beda seperti kandungan gula aseton, gula yang bervalensi dengan gluktosa, serta zat hablur yang zatnya tidak bisa di klasifikasikan lagi dalam keadaan apa saja karena tidak ada ukuran yang besar untuknya. 

4.       Zat atau unsure lain yang ada pada siwak
a.       Amoniak
b.      Asam hydroksilat.
a)      Manfaat Siwak
Ada banyak manfaat pada siwak dalam segi fadilah ibadah dalam agama dan bagi kesehatan menurut penyidikan farmasi-kedokteran, diantaranya:

  1. Mewangikan mulut
  2. Menguatkan gusi, menghilangkan dahak
  3. Menerangkan pandangan/pikiran
  4. Mencegah gigi berlubang
  5. Membaguskan pencernaan
  6. Menjernihkan suara dan memfasihkan berbicara
  7. Membantu pencernaan makanan
  8. Memudahkan berbicara
  9. Menimbulkan semangat dalam membaca alqur’an, dzikir dan shalat(rajin ibadah).`
  10. Menghilangkan kantuk,
Dan yang paling utama dari semua keutamaan itu ialah kita mendapatkan Ridha Allah karena mengikuti petunjuk-Nya Yang dicontohkan oleh Kekasihnya yang sangat-sangat mulia Muhammad Rasulullah Saw.
"Siwak itu pembersih mulut dan diridhai Allah." (HR. Ahmad) Dishahihkan Syaikh Al Albany di Shahihil Jami' no. hadits 3695. ed.)
a)      Bahaya Fluorida
Dengan mengetahui bahaya racun fluoride yang terkandung pada pada pasta gigi, maka sekarang dapat kita berpikir kenapa rasulullah saw sangat menginginkan kita bersiwak. Mari kita ketahui, keburukan dibalik cara yang menyelisihi sunnah ini:
1.       Melemahkan intelijensi manusia

2.       Kerusakan otak
3.       Memodifikasi perilaku dan suasana hati manusia(dampak: malas ibadah).
4.       Racun terhadap liver
5.       Retak panggul
6.       Kanker
7.       Infertilitas/ketidak suburan pada wanita.
8.       Penyakit Alzheimer: didiagnosis pertama kali oleh Dr. Alois Alzheimer pada tahun 1907. Sebagai penyakit mematikan yang menempati peringkayt keempat. Berdasarka data, 50% manula diatas 70 tahun mengembangkan penyakit ini(dan fluoride yang terdapat di lingkungan berkaitan dengan masalah ini._jerry D. grey)
Setelah kita memperbandingkan antara manfaat siwak dan bahaya  fluorida, diantara keduanya, maka  kita temukan dua versus yang sangat bertolak belakang dan bersaing, yaitu:
  • terdapat kandungan manfaat dalam Siwak yang menyebabkan pikiran terang, hati lapang, dan meningkatkan gairah pada suasana hati.(Ghirah)
  • Sementara efek samping dari kandungan kimia  dalam fluorida berdampak pada pengrusakan otak dan intelijensi manusia serta merubah Susana hati manusia menjadi tidak bergairah(Bad moodiness).
Inilah yang saya maksud “perang”!  dimana kronologinya berlangsung sejak awal penciptaan adam, dan dendam iblis yang terhengkang dari tahta malaikat tertinggi.  Iblis terlaknat dan Adam yang mulia menapaki bumi, keduanya memiliki misi dengan visi yang berbeda. Adam dan para mursalin  yang melanjutkan risalahnya serta iblis dan pengikut setianya, keduanya saling menyeru kepada dua jalan dan tujuan yang berbeda. Adam menyeru kepada surga iblis menyeru kepada neraka. Naudzubillahi min zalik! Kita ikut jalan siapa?
Sekarang yang menjadi bahan renungan kita ialah mengapa rasulullah Saw memberikan pilihan kepada kita dengan kalimat yang lebih condong agar kita melakukannya; لولا أن أشق على أمتي لأمرتهم بالسواك عند كل وضوء "Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan perintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan shalat." (HR. Bukhari ,Muslim dan Tirmidzi). Seperti ada indikasi yang telah diketahui beliau Saw mengenai kasus racun pasta fluorida di akhir zaman ini. Sepertinya Rasulullah Saw ingin kita selamat dan sehat wal afiat dari kejahatan kerja iblis dan Qabbalis di akhir zaman. Atau yang lebih utamanya Iblis tidak akan rela kita melakukan sesuatu yang diridhai Allah Swt dalam hal sekecil apapun.
Hadist, Keutamaan dan adab bersiwak
Dalam “6 sifat Sahabat, yang selalu kami ulang-ulang selepas ta’lim Kitab Fadhilah A’mal di rumah kami. Sesuai arahan masyeikh yang mengarahkan kami untuk senantisa membaca 6 sifat sahabat  sebelum  ta’lim ditutup dengan do’a kifarah majlis.
Diantara 6 konten dalam sifat-sifat sahabat, pada point ke.3 yaitu “Ilmu ma’a Dzikir”(ilmu yang disertai zikir). kami para karkun(bahasa “kerennya”: aktifis dakwah), di berikan cara baku dalam muzakarah untuk mendapatkan hakikat ilmu, yaitu dalam pembagian dua cabang ilmu: fadhail(keutamaan) dan Masa’il(Hukum;fiqih). Khususnya untuk mendapatkan Ilmu Fadhail, satu diantara cara mendapatkannya ialah dengan menghadirkan keutamaan dalam setiap kali beramal.
Karena menurut saya arahan itu baik dan tepat bagi saya,maka kurang afdhol rasanya tanpa saya sertakan juga hadis-hadis tentang kutamaan dan adab-adab bersiwak pada posting berkala ini.
Hadist-Hadist tentang Siwak
  1. “Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan wudlu”. (HR: Bukhori dan Muslim, irwaul golil no 70)
  2. “Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan sholat”. (HR: Bukhori dan Muslim, irwaul golil no 70)
  3. Dari Ali ra. berkata : “Rasulullah memerintahkan kami bersiwak. Sesungguhnya seorang hamba apabila berdiri sholat malaikat mendatanginya kemudian berdiri dibelakangnya mendengar bacaan Al Qur’an dan ia mendekat. Maka ia terus mendengar dan mendekat sampai ia meletakkan mulutnya diatas mulut hamba itu, sehingga tidaklah dia membaca satu ayatpun kecuali berada dirongganya malaikat” (HR. Baihaqy)
  4. ”Aku bertanya kepada ‘Aisyah: “Apa yang dilakukan pertama kali oleh Rosululloh jika dia memasuki rumahnya?” Beliau menjawab :”Bersiwak”. (HR: Muslim, irwaul golil no 72)
  5. Dari Abu Musa Al-Asy’ari berkata, yang artinya: “Aku mendatangi Nabi Shallallâhu ‘alaihi wasallam dan dia sedang bersiwak dengan siwak yang basah. Dan ujung siwak pada lidahnya dan dia sambil berkata “Uh- uh”. Dan siwak berada pada mulutnya seakan-akan beliau muntah”. (HR: Bukhori dan Muslim)
  6. ‘Dari Aisyah berkata, yang artinya: “Aku melihat Rosululloh memandang siwak tersebut, maka akupun tahu bahwa beliau menyukainya, lalu aku berkata: ‘Aku ambilkan siwak tersebut untuk engkau?” Maka Rosululloh mengisyaratkan dengan kepalanya (mengangguk-pent) yaitu tanda setuju.” (HR: Bukhori dan Muslim)
Keutamaan siwak:
  • Mensucikan mulut, membuat Allah Ridho, mewangikan mulut, mencerahkan
    pandangan. (Thabrani, Baihaqi)
  • Siwak adalah obat. (Baihaqi)
  • Siwak memfasihkan bicara. (Ibnu ‘Adi)
  • Keutamaan shalat dengan memakai siwak itu, sebanding dengan 70 kali shalat dengan tidak memakai siwak. (HR. Ahmad)
  • “Siwak merupakan kebersihan bagi mulut dan keridhoan bagi Robb”. (HR: Ahmad, irwaul golil no 66 [shohih]).
Adab bersiwak
  • Hendaknya mulai bersiwak dengan membaca basmalah. (Ibnu Majah), kemudian membaca do’a :
    ” Allahumma Thohhir famii Wa Nuuri Qolbii Wa Thohir Badanii Wa Harrim Jasadii ‘alan Naari.”
  • Artinya : ” Ya Allah sucikanlah mulutku, terangilah hatiku, sucikanlah badanku, dan haramkanlah jasadku dari api neraka.”
  • Disunahkan bersiwak ketika : Berwudlu, bangun tidur, sebelum makan, masuk rumah dan membaca Al-Qur’an. (Ibnu Majah)
  • Bersiwak hendaklah berniat : Ya Allah aku bersiwak untuk membersihkan mulutku agar aku bisa menggunakannya untuk berdzikir, membaca Qur’an dan membesarkan nama-Mu.”
  • Sebelum dan sesudah bersiwak, kayu siwak (kayu arok atau sejenisnya) hendaklah dicuci. Jika tidak maka syeitan akan memakainya (Ibnu Majah)
  • Siwak hendaklah disimpan berdiri, jangan disimpan diatas tanah. Barangsiapa menyimpan siwak diatas tanah, maka akan ditimpa penyakit gila. (Said Bin Jabir ra.)
  • Jika miswak itu kering, sebaiknya direndam dengan air terlebih dahulu. Dan jangan menggunakan miswak pasa kedua ujungnya.
  • Siwak berbeda dengan sikat gigi, siwak adalah kayu yang biasa dipakai untuk menggosok gigi.
  • Panjang siwak yang paling ideal adalah sejengkal dan yang paling kecil berukuran kurang dari jumlah 4 jari selain ibu jari (12 Cm menurut pendapat lain) Besar kayu siwak yang ideal adalah tidak lebih besar dari ibu jari dan tidak lebih kecil dari jari kelingking, tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembut.
  • Jika tidak ada kayu siwak, boleh menggunakan ujung jari. (Abu Na’im)
  • Sekurang-kurangnya bersiwak tiga kal, dan setiap satu kali sebaiknya disertai dengan menggunakan air.
  • Boleh bersiwak di masjid, namun dalam kitab Badzul Maujud dianjurkan sebaiknya tidak bersiwak dalam masjid, karena tujuan bersiwak untuk menghilangkan bau, sedangkan makruh menimbulkan bau busuk di dalam masjid.
  • Makruh bersiwak di dalam WC dan Makruh menggunakan Siwak orang lain
Pelajaran bagi yang suka meremehkan siwak
  • "Telah disebutkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah didalam Al-Bidayah wan Nihayah tentang 
    kejadian-kejadian pada tahun 665 H, beliau rahimahullah berkata Asy-Syaikh Qathbuddin Al-Yunani berkata: "Telah sampai kepada kami bahwasanya seorang laki-laki yang dipanggil dengan Abu Salamah dari daerah Bushra, dia suka bercanda dan berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Disebutkan disisinya tentang siwak dan keutamaannya, maka dia berkata: "Demi Allah, aku tidak akan bersiwak kecuali di dubur, kemudian dia mengambil sebatang siwak dan memasukkannya keduburnya kemudian dikeluarkan kembali."

    Berkata Qathbuddin Al-Yunani: "Setelah melakukan perbuatan tersebut, ia tinggal selama sembilan bulan dalam keadaan mengeluh sakit perut dan dubur. Berkata Qathbuddin Al-Yunani: "Lalu ia melahirkan anak seperti tikus yang pendek dan besar, memiliki empat kaki, kepalanya seperti kepala ikan, memiliki empat taring yang menonjol, panjang ekornya satu jengkal empat jari dan duburnya seperti dubur kelinci. Ketika lelaki itu melahirkannya, hewan tersebut menjerit tiga kali, maka bangkitlah putrinya laki-laki tadi dan memecahkan kepalanya sehingga matilah hewan tersebut. Laki-laki itu hidup setelah melahirkan selama dua hari, dan meninggal pada hari yang ketiga. Dan ia sebelum meninggal berkata "Hewan itu telah membunuhku dan merobek-robek ususku." Sungguh kejadian tersebut telah disaksikan oleh sekelompok penduduk daerah tersebut dan para khotib tempat tersebut. diantara mereka ada yang menyaksikan hewan itu ketika masih hidup dan ada pula yang menyaksikan ketika hewan itu sudah mati." (Al-Qaulul Mufid, hal. 106-107).
“Riwayat yang terkesan Jayus ini juga pernah disampaikan oleh seorang Ulama dari golongan yang “katanya” anti sama cerita-cerita jayus, khurafat, keparat (menurut mereka) seperti ini, padahal inikan tidak ilmiah, seandainya saya tidak diberi hidayah mungkin saya akan tertawa nyeleneh mendengarkan seorang muslim menceritakan hal konyol seperti ini! Untungnya saya tidak terlalu nyambung dengan cara tangkap mereka mengkaji ilmu, yang jelas saya tetap menghormati mereka dan ulama-ulama mereka, walau bagaimanapun kita saudara, rite! So maklumi kebodohan saya, jika percaya dengan cerita jayus seperti ini lalu mengutipnya sebagai pelengkap artikel ini”.
Hadirkan kebesaran Sunnah, kecilkan peradaban bathil!
Jayalah islam!

Setelah gencarnya dunia maya dan buku-buku yang memamaparkan fakta “kehororan” fluoride yang terkandung dalam pasta gigi. Banyak masyrakat mencari alterlanif sebagai solusi guna menghindarinya. Dan sebagai reaksi menyikapi kasus ini oleh mayoritas masyarakat, muslim khususnya, ialah dengan beralih kepada pasta gigi yang terkandung zat kimia pada siwak.
Sepintas bagi saya ini adalah langkah baik dalam bertindak cepat. Namun selalu ada saja kontradiksi dalam diri saya sebelum menerima segala sesuatunya. Apalagi yang berkaitan dengan ide ”Inovasi terhadap Sunnah” selalu akan membuat saya terus mengerutkan dahi, seperti pasta gigi dengan lebel Siwak-F yang mulai merambah dipasaran.
Dasar kontradiksi saya ialah saat pertama kali melihat kemasan produk tersebut. Ya, sekali lagi sebuah masalah sepele bagi sebagian umat islam, yang sedang saya kritisi. Namun bagi saya ini adalah asas pertanda dari ketidak pahaman atau tidak berpegangnya pihak produsen terhadap hukum islam dan maksud ”keseterilan” Sunnah. Disini saya menilai pihak produsen hanya mencari nilai citra pada kemasan tanpa memandang syariat, yang telah ditetapkan fatwanya oleh 4 imam mazhab. Sehingga wajar bagi saya mencurigai akan adanya politik dagang” ada kesempatan dalam kesempitan”, mental kapitalis syndrome! Namun toleransi tetap saya kedepankan, setidaknya kita bisa mencari merek lain bukan!?
Tapi afdholnya dengan tanpa menolak alternatif lain penggunaan pasta gigi yang mengandung zat kimia pada siwak. Alangkah baiknya  atau mungkin sebaik-baiknya kita usahakan untuk beralih secara total kepada kayu siwak saja. Disamping kita berittiba’ kepada Rasulullah Saw secara kaffah(istikhlas) kita juga tentu akan mendapat ridha Allah Swt karena usaha kita untuk menghidupkan sunnah tersebut.
Jika anda setuju dengan pendapat saya, maka yang sangat kita hujamkan kedalam hati kita  sebagai hal yang sangat mendasar ialah meyakini dengan seyakin-yakinnya akan kehancuran peradaban bathil yaitu kemajuan teknologi di zaman modern ini. Segala rekayasa Iblis dengan menjunjung tinggi arogansi dan keangkuhan sains, teknologi, intelektualisme, akan bertekuk lutut dibawah panji kejayaan sunnah(pola hidup nabi Saw). Perkembangan zaman yang menyelisihi pola hidup nabi ini pasti segera hancur, umat islam yang konsisten dengan kecintaan kepada Allah Swt dan keta’atan terhadap sunnah Nabi Saw akan kembali berjaya dan hidup makmur menjalani syariat islam, sebagaimana kehidupan dizaman permata dahulu, zaman sahabat. Dibawah kepemimpinan Imam Mahdi nanti, ya islam akan kembali seperti “baru lagi” seperti sediakala. Bukan “diperbaharui” lagi, dengan mengikuti trend zaman seperti sekarang.
Mungkin kita bergumam, adalah mustahil pasta pepsoden bisa kita tinggalkan dan menggantinya dengan kayu siwak. Saudaraku, sungguh tidak ada yang mustahil jika segalanya kita lakukan dengan keyakinan yang benar terhadap janji-janji Allah swt. Sudah banyak umat islam yang meninggalkan secara total pasta fluorida dan beralih kepada kayu siwak. Diluar kehidupan masyrakat kita, dibalik aspek pendidikan “ketinggalan Zaman” pesantren dakwah salaf, santri-santri Pondok pesantren dakwah salaf seperti Al-Fatah temboro yang kebetulan saya pernah berkunjung kesana, (untuk suwan kepada kyai gusron, pengasuh pondok). Banyak sekali saya temui santri-santri yang sudah tidak lagi menggunakan fluorida.
Dan seorang Hafidzah santri di salah satu pondok dakwah di Jawa Barat, istri dari teman saya, mereka telah menikah sejak tahun 2004.  Ia bercerita kepada saya kalau istrinya sudah sejak di pondok dakwah tidak memakai pepsoden, dan ia tambahkan sambil meledek saya, ”istri saya tetap cantik dengan senyum segarnya setiap kali melepas purdahnya”. Para pengasuh pondok yang umumnya ulama dan ustadz-ustadz wira’i, mereka sangat sungguh-sungguh mendakwahkan pentingnya sunnah dan keutamaannya kepada para santri, secara menyeluruh.
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
Secara keseluruhan (Kaffah) adalah kesempurnaan agama, kesempurnaan Agama tentu sesuai yang dikehendaki Allah Swt yaitu mengikuti Contoh Nabi Saw. Siwak adalah salah satu diantara keistimewaan sunnah-sunnah Nabi saw. Oleh karena itulah semestinya kita mulai membiasakan diri kita bersiwak, kita belajar melatihnya dengan didasari pinsip yang paling mendasar hingga tips pengalihannya, yaitu:
1.      Meyakini di dalam Sunnah ada kejayaan.
2.      Kemudian kita niat untuk menghidupkan sunnah Nabi Saw untuk mencari Ridha Allah Swt.
3.      Kita hadirkan perasaan kedalam hati kita bahwa dengan cara rasulullah saw seluruh masalah bathil akan terselesaikan(Istikhlas).
4.      Kita hadirkan nilai keutamaan Siwak sebelum kita bersiwak.
5.      Berdoa Kepada Allah Swt agar diberikan manfaat keutamaan siwak.
Tips pengalihan:
  • Cara yang ampuh sebagai langkah awal  ialah dengan mendakwahkan pentingnya siwak dan keutamaannya. Dengan ini akan muncul keyakinan kepada kita manfaat siwak, sehingga kita akan terdorong maksimal untuk beramal.
  • Kemudian kita sambil memulai belajar dengan membiasakan siwak saat memulai rutinitas ibadah kita, seiring kita menggunakan pasta fluoride sebagai aktifitas higenis reguler kita.  Dengan cara ini, setidaknya zat kimia pada siwak dapat menetralisir racun yang terkandung dalam Fluorida.
  • Selanjutnya kita mengurangi kadar pasta saat kita menggosok gigi. Kita lakukan semua ini dengan istiqamah Insya Allah kita akan dapat meninggalkannya. Hingga akhirnya kita dapat beralih total pada siwak.
Segala kebaikan harus di usahakan ini adalah ungkapan bijak yang sering kita dengar sejak kita kecil. Untuk perkara dunia yang sementara, kita rela Istiqamah mati-matian mengerahkan segala daya upaya kita untuk mendapatkannya, bahkan sampai tidak menyadari telah meng-halal-kan segala cara. Namun untuk perkara akhirat yang selama-lamanya, seperti menghidupkan sunnah, kita malah penuh pertimbangan untuk melakukannya. Kok, bisa ya…?
Saya tidak berusaha untuk menuntut dalam penyampaian saya agar kita meninggalkan pasta gigi secara ekstrim total. Tapi selemah-lemahnya iman,, setidak-tidaknya kita belajar melakukan keduanya secara bersamaan. Namun tidaklah salah jika kita dapat beralih ekstrim dari pasta gigi ke kayu siwak, bukankah secara ilmiah dan dalam pandangan Allah swt siwak lebih unggul dari pada pasta gigi berfluorida. Lagipula Ridha Allah Swt ada pada Kayu Siwak bukan Pasta gigi! Wallahu a'lam bisawwab.
Semoga seri berkala tulisan-tulisan saya dapat dipahami oleh saudara seiman, saya khususkan tulisan saya ini untuk teman-teman dalam Dakwah. Dan juga untuk pembaca yang mau memaklumi ketololan penyampaian saya. Karena sejujurnya tulisan ini terutama saya tujukan dengan sangat kepada diri saya yang lemah, dan juga sering "tergoyahkan" dalam meyakini Cara hidup Nabi Saw sebagai solusi peradaban Akhir Zaman yang gila ini. Akhir kata selamat bersiwak!

"Bring Islam Back to the roots! Bring back to the age of sahabah!
Yeah... Fight new World Order!  Sunnah is the answer!”



sumber
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Copas 4 Islam - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template