Ketakutan dikabarkan melanda tentara Zionis-Israel pasca kesuksesan pertukaran tawanan yang dimotori pejuang Palestina dari sayap Hamas.
Wakil Partai Kadima di Knessett Zionis Israel, Shaul Mofaz menilai pertukaran tahanan akan meningkatkan penculikan baru terhadap tentara Zionis Israel.
Kantor berita Qodsna dikutip IRIB melaporkan, Shaul Mofaz dalam wawancaranya dengan televisi Zionis di kanal dua, memprediksikan bahwa Muqawama Palestina akan menggelar operasi untuk menangkap tentara Israel dengan jumlah yang besar.
"Tel Aviv terpaksa membebaskan ratusan personel Muqawama untuk membebaskan Gilad Shalid. Pertukaran itu akan mendorong pasukan Muqawama untuk menangkap kembali tentara Israel dalam jumlah besar," ujar Mofaz.
Selain itu, Shaul Mofaz mengklaim, hasil pengamatan para pejabat Israel menunjukkan bahwa di masa mendatang, pasukan Muqawama akan melakukan operasi penangkapan terhadap tentara Zionis Israel. Ia dengan nada khawatir mengusulkan kepada militer Zionis Israel untuk berhati-hati supaya tidak tertangkap oleh operasi pasukan Muqawama.
Spionase Israel Gagal
Sementara itu, kesuksesan Hamas menyembunyikan Ghilad Shilat selama lima tahun tanpa bisa diendus aparat intelijen Zionis makin menambah sock.
Laporan mengungkap bahwa satuan elit yang dikenal dengan unit 8200 bidang pengawasan elektronik dan spionase cyber gagal mencatat informasi seputar ini. laporan yang dirilis tabloid penilaian strategis yang diterbitkan pusat penelitian strategis Yafi, menyebutkan bahwa kelompok yang bertugas menyembunyikan Shalit sangat exelent dalam manajemennya, mereka sama sekali tidak menggunakan sarana teknologi baik email, komputer maupun internet.
Muncul ungkapan di kalangan aparat intelijen Zionis, dengan sebuah canda, “Aparat Hamas berkomunikasi lewat burung dara.”
Jubir aparat intelijen Israel, Jendral Avi Meridor, dalam wawancaranya dengan radio militer Israel yang dikutip Info Palestina menyatakan, Hamas tidak melakukan kekeliruan sedikitpun dalam menyembunyikan Shalit, inilah yang membuat gagal intelijen militer dan Shinbet mendapatkan informasi.
Menurutnya, Hamas memiliki unit keamanan terlatih yang memiliki keahlian tinggi, yang dilatih para pakar Iran atau lainnya, terutama bahwa kesuksesan ini tidak tercapai kecuali dalam aktifitas Hizbullah Libanon saat perang saudara di sana.
Jendral Meridor juga menyatakan, kelihaian Hamas nampak saat pertukaran yang diluar kebiasaan, terutama saat penyerahan tawanan Shalit, aparat intelijen Israel termasuk Shinbet tidak mengetahui dari arah mana Shalit dibawa, mereka dikejutkan dengan 20 mobil 4x4 dengan satu warna dan satu tipe dengan sangat cepat, satu saja dari mobil tersebut yang membawa Shalit, sementara mobil lainnya penuh dengan kekuatan elit Al-Qassam yang bisa bergerak kapan saja jika diperlukan.*
sumber