Saksi mata mengatakan ribuan warga Bahrain turun ke jalan di kota Abu Saiba, dekat ibukota Bahrain pada Senin (10/10) untuk memperingati kemarian seorang pemuda, Ahmed Jaber al-Qattan (16) yang ditembak mati oleh tentara Bahrain empat hari sebelumnya.
Beberapa orang terluka setelah pasukan rezim berusaha untuk membubarkan kerumunan yang juga meneriakkan slogan anti-pemerintah.
Al-Qattan ditembak mati di dada dari jarak yang dekat di kota Abu Saiba pada Kamis, setelah pasukan keamanan menyerang sekelompok pemuda yang berjumlah sekitar 20 orang yang meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah.
Kematiannya memicu protes di seluruh Bahrain, semua yang menyaksikan penindasan berat oleh pasukan keamanan yang didukung Saudi.
Al-Qattan adalah korban terbaru dari serangan brutal terhadap pendemo anti-rezim di Bahrain. Pada Agustus, pasukan rezim menewaskan Ali Jawwad (14) dengan menembakkan tabung gas air mata di kepalanya selama protes yang digelar setelah sholat Idul Fitri di kota Sitra.
Sejak pertengahan Februari, ribuan pendemo anti-pemerintah telah melancarkan demonstrasi rutin di jalanan Bahrain, menyerukan keluarga al-Khalifa untuk meninggalkan kekuasaan.
Pada 14 Maret, pasukan dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menginvasi negara itu untuk membantu para penguasa diktator Bahrain dalam melakukan penumpasan brutal mereka terhadap pengunjuk rasa damai anti-pemerintah.
Menurut sumber setempat, puluhan orang telah tewas dan ratusan ditangkap dalam tindakan keras rezim.
sumber