Headlines News :
Home » » KH Qosim Nurseha: Selagi Hayat Masih Dikandung Badan Kami Lawan Kristenisasi

KH Qosim Nurseha: Selagi Hayat Masih Dikandung Badan Kami Lawan Kristenisasi

Written By ASEP KUMIS on Rabu, 30 November 2011 | 11/30/2011 03:11:00 AM

BEKASI  - Aksi turun ke jalan puluhan ribu umat Islam Bekasi dalam Pawai Ta’aruf Kongres Umat Islam Bekasi pada Ahad (27/11) lalu berjalan dengan lancar. Tentunya di balik aksi yang melibatkan massa dengan jumlah besar pasti ada tokoh kharismatik yang menjadi panutan. Dia adalah KH. Qosim Nurseha, Pimpinan Ponpes yatim piatu Daarul Falah, Serang, Bekasi.

Usai shalat dzuhur berjamaah di masjid Pemda Kabupaten Bekasi, jurnalis voa-islam.com berkesempatan mewawancarai KH. Qosim Nurseha yang menjabat sebagai Ketua Panitia Kongres Umat Islam Bekasi.
Lebih dalam, voa-islam.com ingin mengetahui latar belakang dan tujuan diselenggarakannya aksi Pawai Ta’aruf yang dilakukan dengan mengikut sertakan berbagai elemen massa seperti Pondok Pesantren, DKM Masjid hingga Ormas-ormas Islam se-Bekasi Raya.
Mengapa acara tersebut diakhiri dengan pernyataan sikap bersama yang menyoroti kasus krsitenisasi, pemurtadan dan gereja liar khususnya pembangunan gereja Katolik Paroki Ibu Teresia di Lippo Cikarang dan tak ketinggalan penutupan tempat maksiat?
Beikut ini adalah petikan wawancara Ahmed Widad jurnalis voa-islam.com dengan KH. Qosim Nurseha.  
Assalamu’alaikum Pak Kyai?
Wa’alaikum salam warahmatullah wabarakatuh
Acara pawai Ta’aruf ini dalam rangka apa?
Satu, dalam rangka menyambut Muharram.
Kedua, dalam rangka menyatukan visi dan misi sekaligus mendeklarasikan Kongres Umat Islam Bekasi.
Apa yang menjadi sorotan acara ini?
Di bekasi ini semua orang tahu; pemurtadan, kristenisasi di setiap pelosok itu terjadi. Injil dibagi-bagikan, anak-anak SD pun dimurtadkan, kemudian lagi gereja-gereja liar, ruko-ruko dibikin gereja, ditambah pemerintah belum tanggap juga Perda No. 7 tahun 2007 tentang tempat hiburan malam illegal, namun sampai sekarang pemerintah belum bertindak dengan semestinya.
Dalam pernyataan sikap bersama disinggung soal pembangunan gereja Paroki Ibu Teresia, bagaimana latar belakang kasus gereja tersebut?
Di tahun 2010 mereka pernah seperti membentuk panitia pembangunan gereja lalu mendatangi instansi terkait, meminta bantuan dan dukungan kemudian setelah itu, kami dari warga masyarakat sekitar menolak dengan tegas dan keras, ditanggapi oleh Pemkab. Bekasi lalu diadakan Muspida plus dan menghasilkan point-point tertentu.
Tiba-tiba di tahun 2011 ini tanggal 5 November di hari Sabtu, kami dikejutkan dengan menerima undangan dari panitia pembangunan gereja Paroki yang intinya dalam undangan tersebut saya diminta hadir untuk memberikan doa restu dan dia ucapkan terima kasih atas dukungannya, saya sangat terkejut.
Padahal tahun 2010 itu sudah kita tolak dan Pemkab. Bekasi sudah menyatakan tidak memberikan izin. Namun, tiba-tiba sudah dilakukan pemancangan tiang pondasi gereja Paroki Ibu Teresia di Lippo Cikarang. Dengan kejadian itu kemudian ditambah lagi dengan adanya semacam adu domba dari mereka terhadap kami umat Islam tentang berbeda pandangan. Namun kita insya Allah belajar dewasa dan kita belajar menjadi umat yang rahmatan lil ‘alamin, kemudian kita mengupayakan usaha yang tidak bertentangan dengan keamanan dan stabilitas nasional. Kita juga insya Allah tidak akan melakukan hal-hal yang ceroboh dengan menempuh jalur prosedural dulu.
Saya secara pribadi dan mewakili umat Islam mengucapkan terima kasih banyak kepada aparat pemerintah dalam hal ini yang mewakili yaitu bapak Camat Cikarang Selatan dengan tegas dan berani menyatakan jangan dulu dibangun karena negara kita ini negara yang berdaulat, negara hukum, ikuti dulu syarat-syarat yang berlaku di Negara kita ini, itu ditegaskan oleh Camat.
Saya juga mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada aparatur pemerintah dalam hal ini pihak kepolisian yang diminta untuk  memberikan sambutan namun mereka sangat paham, jadi bapak kepolisan pada waktu itu tidak mau memberikan sambutan.
Padahal waktu itu dihadiri oleh Polres, Polsek Cikarang Selatan tapi semua dari kepolisian tidak ada yang mau memberikan sambutan.
Dan setelah menghadiri pertemuan dengan Kapolres yang saya ikut menghadiri, hanya selang 1 x 24 jam sudah ada tindakan penghentian pembangunan. Saya sangat berterima kasih pihak kepolisian yang telah melakukan langkah-langkah terbaik, cepat dan tepat.
Pada saat pemancangan tiang tersebut pak Kiyai datang, bagaimana kondisi di sana?
Saya datang dengan tujuan untuk menggagalkan pembangunan gereja, tetapi begitu sampai, laskar-laskar non muslim itu sudah banyak sekali, ditambah lagi dengan media dan wartawan yang banyak sekali.
Kalau tetap dilaksanakan pembangunan gereja ini, apa yang akan ditempuh?
Insya Allah kami tidak akan mengenal lelah, kami tidak akan pernah berhenti selagi hayat masih di kandung badan kami akan melakukan pencegahan-pencegahan kristenisasi, baik gereja-gereja yang sekarang ini mencoba didirikan maupun yang lainnya.
Apa hibauan terhadap umat Islam?
Himbauan kepada umat Islam agar membentengi keluarga, anak cucu, agar tidak dimurtadkan. Kemudian mari kita bersatu untuk membela Islam yang satu untuk berjuang memperjuangkan agama Allah, kita korbankan harta, tenaga sekaligus nyawa kita, kita wakafkan untuk memperjuangkan agama Allah. Itu himbauan saya sesuai dengan pengakuan kita di dalam shalat; hidup kita, mati kita untuk Allah, saya minta itu harus dibuktikan dalam kehidupan kita sehari-hari bukan hanya sekedar pengakuan di dalam shalat. Saya mau umat Islam bersatu, saya ajak untuk berbuat baik. Kalau ada sesuatu hal yang tidak sesuai umpanya dan kita harus aksi kita lakukan aksi damai. Seandainya tidak bisa dilakukan hal ini maka kami akan datang dengan jamaah yang lainnya. Kalau dengan cara baik-baik tidak bisa pula dan bola panas yang sekarang sedang bergulir tidak bisa deselesaikan oleh pemerintah, mungkin kami yang akan mengambil bola tersebut.      
Saya pernah berbicara di hadapan Kapolres, kata saya; saya siap membendung umat dengan catatan dikabulkannya permintaan dan permohonan dari masyarakat umat Islam Bekasi. Tetapi kalau tidak dilaksanakan apa tuntutan kita saya yang membendung dan saya pula yang akan membongkar. Tapi Alhamdulillah disambut baik oleh bapak Kapolres


sumber
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Copas 4 Islam - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template