Seorang pejabat keamanan di Houta, ibukota provinsi Lahj mengatakan kepada Xinhua bahwa "pejuang bersenjata yang diyakini dari sayap Al-Qaeda melepaskan tembakan hebat kepada para penjaga keamanan beberapa bangunan pemerintah, termasuk kantor polisi, markas intelijen dan bank, di kota pada Rabu dini hari."
Seorang penduduk lokal bernama Nabih mengatakan bahwa pasokan listrik dipotong di kota selama bentrokan, di mana suara senapan mesin dan mortir terdengar, sementara orang-orang takut keluar rumah dan banyak toko dan pasar ditutup.
Kelompok pejuang Al-Qaeda juga menyerang pangkalan udara militer Al-Anad yang terletak di timur laut provinsi Aden dari beberapa arah dengan senapan mesin berat dan granat berpeluncur roket, kata pejabat itu kepada Xinhua dalam kondisi anonimitas, menambahkan bahwa bentrokan sengit masih terjadi di antara kedua belah pihak setelah pejuang Islam mundur dan kemudian memukul balik.
Sementara itu, seorang dokter lokal di rumah sakit Ibnu Khaldoon mengatakan dalam kondisi anonimitas bahwa empat tentara tewas dan puluhan lainnya yang terluka menerima perawatan di rumah sakit.
..Kelompok pejuang Al-Qaeda juga menyerang pangkalan udara militer al-ANAD yang terletak di timur laut provinsi Aden dari beberapa arah dengan senapan mesin berat dan granat berpeluncur roket..Pria bersenjata yang diyakini anggota Al-Qaeda terlihat berbaris di jalan-jalan Wahdah Omar provinsi Lahj, menurut penduduk setempat.
Sebuah kantor pos dan beberapa bank hancur total setelah serangan oleh Al-Qaeda, Omar mengatakan, menambahkan bahwa semua uang dari bank-bank tersebut dirampas oleh Al-Qaeda.
Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) telah mengintensifkan aktivitas mereka di provinsi selatan Yaman ketika pemerintah berada dalam cengkeraman protes selama lima bulan menuntut penggulingan Presiden Ali Abdullah Saleh.
Akhir Mei, sayap Al-Qaeda yang berbasis di Yaman tersebut mengambil alih seluruh bagian selatan provinsi Abyan dan menyatakan kota Abyan sebagai ibu kota "Emirat Islam" dalam sebuah pernyataan kelompok itu yang dibacakan di depan penduduk lokal.
Negara-negara Teluk dan masyarakat Barat takut bahwa kerusuhan di Yaman bisa menjadikannya sebagai pijakan kuat bagi kelompok pejuang Islam tersebut yang mungkin akan mengancam salah satu jalur pelayaran minyak tersibuk dunia di Teluk Aden dan Laut Merah. (up/xin)
sumber
