Menurut pernyataan Klub Tahanan Palestina dalam pernyataannya, mogok makan itu dilakukan sebagai bentuk protes atas kebijakan rasis Israel yang mengurung mereka dalam sel isolasi dan sengaja mengabaikan perawatan medis bagi para tahanan Palestina.
Kantor berita WAFA melaporkan, para tahanan memutuskan mogok makan sehari untuk menarik perhatian atas kondisi tahanan Palestina yang semakin memburuk. Terlebih pemerintah Israel baru-baru ini mengumumkan akan menghilangkan hak-hak tahanan Palestina.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam pidatonya pada 24 Juni menyerukan agar tahanan Palestina yang berada dalam penjara-penjara Zionis diperlakukan lebih keras, dengan cara menghilangkan hak-hak mereka. Hak yang dicabut antara lain tidak adanya fasilitas medis, larangan penggunaan telepon, larangan membeli makanan di kantin penjara, dan menghalangi tahanan yang ingin melanjutkan pendidikan mereka ke universitas.*
