SAN’A,YAMAN - Berita tentang serangan 30 september 2011 pesawat pengintai tanpa awak milik amerika, di wilayah Alu marwan, anatara Ma’rib dan Jawf, yang mengakibatkan gugurnya Syaikh Anwar Al-‘Awlaqi dan rekan-rekan beliau akhirnya mendapat penegasan berita dari Mujahidin semenanjung Arab (Yaman) atau yang disebut AQAP.
Pada tanggal 11 Dzul Qo’dah 1432 H, rilis AQAP tentang wafatnya ulama kharismatik itu telah dipublikasikan melalui beberapa situs Jihadi luar negri. Kalau kita cermati, kasus pemberitaan Ulama Yaman ini tidak jauh berbeda seperti kasusnya Syaikh Usamah bin Ladin –taqobbalahullah-. Dimana media-media sekuler telah memastikan kabar gugurnya beliau. Dan pada saat itu pula, Taliban Pakistan dalam keterangannya menyatakan bahwa beliau masih hidup. Bisa kita tangkap, bahwa mujahidin tidak ingin ada keguncangan ditubuh kaum muslimin yang pro mujahidin dengan dengan wafatnya seorang pemimpin. Mujahidin menunggu stabilnya kondisi untuk menyampaikan berita.
Dengan judul “Darah Seorang syahid adalah cahaya dan neraka”, rilis tersebut membuka keterangan dengan penegasan syahidnya Syaikh Abu Abdirrahman Anwar bin Nashir Al-‘Awlaqi beserta rekan beliau: Abu Muhsin Al-Maribi, Samir Khan dan Salim Marwani di wilayah anatara Ma’rib dan Jawf akibat serangan pesawat Amerika. Allahuma taqobbalahum jami’an, wa alhaiqna bihim fi a’la ‘illiyyiin
...Upaya pembunuhan beliau pula adalah bentuk penyingkap tabir kedengkian serigala berbulu domba Amerika, yang mana AS senantiasa mendengung-dengungkan kebebasan dan juga mengormati HAM...
Lanjutnya, diterangkan bahwa beliau telah mendapatkan kemenangan haqiqi, dimana beliau berdiri di atas jalan dakwah, tidak gentar menyuarakan Al-Haq dalam rangka membela aqidah yang lurus. Meskipun beliau mengecap bui dan mendapat pengusiran serta upaya pembunuhan beberapa kali. Hasbuhullah wa ni’mal wakil
Upaya pembunuhan beliau pula adalah bentuk penyingkap tabir kedengkian serigala berbulu domba Amerika, yang mana AS senantiasa mendengung-dengungkan kebebasan dan juga mengormati HAM. Namun AS sendiri telah membunuh warganya atas perintah presidennya.
Dimanakah HAM yang mereka junjung tinggi? Dimanakah kebebasan yang mereka suarakan?. Jawabannya sederhana, karena beliau menyuarakan kebesasan dari perbudakan amerika dan juga sistemnya.SUMBER
