KNRP - Di tengah peringatan kaum perempuan dunia, ada yang luput dari perhatian masyarakat internasional. Yakni tentang nasib para tahanan perempuan yang meringkuk di penjara-penjara Zionis Israel. Menurut Kementerian yang menangani masalah tahanan dan eks tahanan Palestina, Zionis telah menculik lebih dari sepuluh ribu wanita Palestina sejak tahun 1968. Termasuk dalam angka itu adalah 850 tawanan perempuan yang diculik selama aksi Intifadah dilakukan. Kementerian ini mengadu pada masyarakat internasional dan organisasi HAM terkait dengan isu perempuan Palestina secara netral dan tidak cenderung pada penjajah Zionis yang selama ini telah menistakan hak-hak perempuan Palestina.Kementerian masalah tahanan Palestina dalam sebuah pernyataan menyampaikan informasi, bahwa para tahanan didistribusikan ke penjara Damon dan Hasharon. ”Ada seorang perempuan asal Gaza yakni Wafa Albas yang telah ditahan sejak lima tahun silam, 4 orang tahanan perempuan asal Al Quds (jerussalem), 3 orang tahanan asal Palestina 48, dan sisanya dari Tepi Barat.
Disampaikan pula adanya 27 tawanan perempuan yang divonis berbagaihukuman. Yang paling lama adalah Ahlam Tamimi yang dijatuhi hukuman 16 tahun penjara, tawanan Qahira Sa’edi yang dijatuhi hukuman 33 tahun penjara, Aminah Muna dan Sina Shahata serta Doa Jayusi yang kesemuanya dihukum penjara seumur hidup. Ada pula 6 tahanan perempuan yang hingga kini masih belum jelas statusnya tapi tetap di penjara. Selain itu, ada 3 orang yang ditahan secara administratif tanpa tuduhan dan tanpa melewati pengadilan.
Zionis Israel juga telah melakukan tindakan melanggar HAM karena tidak memperhatikan aspek kesehatan para tahanan di penjara Damon hingga tahap ada tawanan perempuan yang tubuhnya langsung turun drastis dari 85 kg hingga 45 kg karena beragam penyakit dan kekurangan vitamin. (palestine information center/mln)
SUMBER
